1.DIRECTORY RELATIVE
Directory relatif adalah lokasi sebuah file atau folder dalam hubungannya dengan lokasi folder kerja saat ini. Dalam sistem file, setiap file atau folder memiliki alamat atau path yang unik, yang terdiri dari nama folder dan nama file tersebut. Ketika kita berpindah dari satu folder ke folder lain, alamat atau path dari file atau folder yang berada di dalamnya juga akan berubah.
Directory relatif memungkinkan kita untuk menentukan alamat atau path dari sebuah file atau folder dengan mengacu pada lokasi folder kerja saat ini. Sebagai contoh, “.” (titik) digunakan untuk merepresentasikan folder saat ini, sedangkan “..” (titik dua kali) digunakan untuk merepresentasikan folder di atas folder saat ini.
Contoh penggunaan directory relatif:
Jika folder kerja saat ini adalah “/home/user/Documents/”, maka:
- “../Pictures/” merujuk pada folder “/home/user/Pictures/”
- “./file.txt” merujuk pada file “/home/user/Documents/file.txt” (file.txt berada di folder kerja saat ini)
Meskipun directory relative memiliki keuntungan dalam fleksibilitas dan kemudahan penulisan alamat file atau folder, namun juga memiliki beberapa kelemahan.
Pertama, directory relative hanya bisa digunakan jika kita berada dalam direktori yang sesuai. Jika kita berpindah ke direktori yang berbeda, maka alamat file atau folder yang diacu oleh directory relative menjadi tidak valid dan harus diubah terlebih dahulu.
Kedua, directory relative dapat menyebabkan kebingungan jika terdapat nama file atau folder yang sama di dalam direktori yang berbeda. Misalnya, jika terdapat file “file.txt” di dalam direktori “folder1” dan “folder2”, maka rujukan “./file.txt” akan merujuk pada file yang berada di direktori saat ini, yang mungkin berbeda dengan yang dimaksudkan.
Ketiga, penggunaan directory relative dapat menyebabkan kesalahan dalam manipulasi file atau folder jika kita tidak teliti dalam menentukan alamat file atau folder. Kesalahan penulisan atau penggunaan simbol-simbol seperti “..” (titik dua kali) atau “.” (titik) dapat menyebabkan file atau folder yang salah dimanipulasi atau dihapus.
Oleh karena itu, saat menggunakan directory relative, kita harus teliti dan hati-hati dalam menentukan alamat file atau folder yang ingin diakses atau dimanipulasi. Selain itu, jika kita ingin menggunakan path yang lebih pasti dan terjamin, kita dapat menggunakan path absolute yang dimulai dari root directory atau direktori utama pada sistem operasi.
2.DIRECTORY ABSOLUTE
Directory absolute adalah alamat atau path lengkap dari sebuah file atau folder dalam sistem file, yang dimulai dari root directory atau direktori utama pada sistem operasi. Path absolute mencakup semua direktori dan sub-direktori di mana file atau folder tersebut berada, sehingga path tersebut tidak tergantung pada lokasi folder kerja saat ini.
Contoh path absolute:
- /home/user/Documents/file.txt (path absolute di sistem operasi Linux)
- C:\Users\user\Documents\file.txt (path absolute di sistem operasi Windows)
Keuntungan penggunaan directory absolute adalah alamat file atau folder dapat ditentukan dengan pasti dan akurat, sehingga dapat digunakan untuk memanipulasi file atau folder dari manapun lokasi kita berada pada sistem file. Selain itu, penggunaan path absolute juga dapat meminimalkan kesalahan dalam manipulasi file atau folder.
Namun, penggunaan directory absolute juga memiliki kelemahan, yaitu path yang terlalu panjang atau rumit dapat sulit untuk ditulis atau diingat, dan juga kurang fleksibel jika kita harus memindahkan file atau folder ke lokasi lain.
Dalam penggunaannya, path absolute biasanya digunakan dalam perintah atau script yang membutuhkan alamat lengkap dari sebuah file atau folder, seperti dalam konfigurasi aplikasi atau sistem, atau saat kita ingin membuat symlink atau shortcut dari file atau folder tersebut.
Berikut adalah contoh tutorial singkat mengenai penggunaan directory relative dalam dokumen HTML:
1. Buat Struktur Direktori
Pertama, buat struktur direktori yang akan digunakan dalam tutorial ini. Buat folder dengan nama "tutorial" dan tambahkan folder "images" dan "css" di dalamnya:
tutorial/ ├── css/ │ └── style.css ├── images/ │ └── background.jpg └── index.html
2. Buat Dokumen HTML
Buat dokumen HTML dengan nama "index.html" di dalam folder "tutorial". Struktur HTML akan terdiri dari header, body, dan elemen gambar dengan sumber yang relatif terhadap direktori "images":
html<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Directory Relative Tutorial</title> <link rel="stylesheet" href="./css/style.css"> </head> <body> <h1>Welcome to Directory Relative Tutorial</h1> <p>Here is an example image:</p> <img src="./images/background.jpg" alt="background"> </body> </html>
3. Buat File CSS
Buat file CSS dengan nama "style.css" di dalam folder "css". Tambahkan gaya untuk elemen header dan gambar:
cssheader { background-color: #333; color: #fff; padding: 10px; } img { width: 100%; height: auto; }
4. Jalankan Dokumen HTML
Setelah dokumen HTML dan file CSS selesai dibuat, buka dokumen HTML di browser dengan menjalankan file "index.html" di folder "tutorial". Pastikan semua sumber daya yang digunakan (gambar dan file CSS) dapat diakses dengan benar dan tampil dengan gaya yang telah ditentukan.
5. Penjelasan Penggunaan Directory Relative
Dalam dokumen HTML yang telah dibuat, terdapat beberapa contoh penggunaan directory relative:
<link rel="stylesheet" href="./css/style.css">
: Ini adalah contoh penggunaan direktori relatif untuk menghubungkan file CSS yang terletak di dalam folder "css". Tanda "./" menunjukkan bahwa folder "css" adalah folder yang sama dengan dokumen HTML yang sedang dibuka.<img src="./images/background.jpg" alt="background">
: Ini adalah contoh penggunaan direktori relatif untuk menampilkan gambar yang terletak di dalam folder "images". Tanda "./" menunjukkan bahwa folder "images" adalah folder yang sama dengan dokumen HTML yang sedang dibuka.
Penggunaan tanda "./" pada contoh di atas mengindikasikan bahwa folder yang diakses adalah folder yang sama dengan dokumen HTML yang sedang dibuka. Jika ingin mengakses folder di atas atau di bawah folder saat ini, kita dapat menggunakan tanda "../" untuk menavigasi ke folder induk atau tanda "../nama_folder/" untuk menavigasi ke folder anak di bawah folder induk.
Contoh penggunaan tanda "../" untuk mengakses folder induk:
html<img src="../images/logo.png" alt="logo">
Contoh penggunaan tanda "../nama_folder/" untuk mengakses folder anak di bawah folder induk:
html<img src="../images/icons/icon.png" alt="icon">
6. Kesimpulan
Directory relative sangat berguna dalam pengembangan website atau aplikasi yang memiliki struktur direktori kompleks. Dengan menggunakan directory relative, kita dapat mengakses file atau folder dengan mudah tanpa harus menentukan path absolut secara manual. Selain itu, penggunaan directory relative juga memudahkan proses debugging dan pengembangan karena kita tidak perlu mengubah path secara manual jika terjadi perubahan struktur direktori.
EXEMPLI DIRECTORY ABSOLUTE
Berikut adalah contoh HTML sederhana yang menunjukkan penggunaan direktori absolut:
html<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Contoh Direktori Absolute</title> </head> <body> <h1>Contoh Direktori Absolute</h1> <p>Gambar berikut ini menggunakan direktori absolute:</p> <img src="https://www.example.com/images/example.jpg" alt="Contoh Gambar" /> </body> </html>
Dalam contoh ini, gambar example.jpg
ditempatkan di direktori images
di dalam domain www.example.com
. Untuk memastikan bahwa gambar tersebut dapat ditampilkan dengan benar, kita menggunakan direktori absolut yang dimulai dengan protokol https://
dan diikuti oleh alamat domain dan path lengkap ke gambar.
Dalam hal ini, penggunaan direktori absolut memastikan bahwa gambar akan ditampilkan dengan benar bahkan jika file HTML ditempatkan di direktori atau server yang berbeda.